SMP IT Al Fatih Makassar berkolaborasi bersama dengan SMP Kristen Pelita Kasih Makassar mengadakan In House Training (IHT) Program Sekolah Penggerak yang berlangsung selama 8 hari, Pada tanggal 6-13 Juli 2021. IHT merupakan program lanjutan dari Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) 10 hari Komite Sekolah Penggerak yang wajib dilaksanakan oleh setiap satuan pendidikan sekolah penggerak yang lolos dalam seleksi diselenggrakan oleh P4TK
Bertempat di aula lantai 1 gedung SIT Al Fatih, Jalan Domba No.12 Makassar, SMP IT Al Fatih Makassar sebagai tuan rumah dalam pelaksanaan IHT ini memfasilitasi 13 peserta yakni 7 guru SMP IT Al Fatih, 6 guru SMP Kristen Pelita Kasih dan 5 orang instruktur. Dihadiri pula oleh Pengawas SMP IT Al Fatih, Drs. Syafri Hursasia, M.M. dan Pengawas SMP Kristen Pelita Kasih, Drs. Rapiuddin, M.Pd.
Kepala SMP IT Al Fatih Makassar, Abd. Mutalib, S.Pd.I menyatakan bahwa SMP IT Al Fatih adalah satu-satunya sekolah islam di Makassar yang berkolaborasi dengan sekolah Kristen dalam program IHT. Hal ini mencerminkan salah satu profil pelajar pancasila yakni kebhinekaan global dimana kita dituntut untuk bisa hidup rukun berdampingan dalam perbedaan.
Selain itu, Kepala SMP Kristen Pelita Kasih, Jane Lintang, SE., MM. menyampaikan kesan dan pesannya “sangat luar biasa, pelaksanaan IHT kolaborasi antara SMP IT Al-Fatih dan SMP Kristen Pelita Kasih membawa hal yang baru terutama bagi guru-guru SMP Kristen Pelita Kasih yang bisa memperoleh pengalaman, bisa memperoleh ilmu, bertukar gagasan dan ide, dan menjalin persaudaraan/mendapat saudara yang baru. Panitia IHT yang sangat baik yang selalu mengerti bagaimana keadaan dan situasi kami, menyambut dengan luar biasa. Ucapan terima kasih tidak terhingga buat Yayasan Muhammad Al-Fatih Umi dan Kepsek SMP IT Al-Fatih Ustad Abd. Mutalib dan seluruh guru-guru SMP IT Al-Fatih. Semoga jalinan silahturahmi tetap terjalin antara SMP IT Al-Fatih dan SMP Kristen Pelita Kasih dan tidak berhenti sampai disini karena program Sekolah Penggerak baru saja dimulai, Aksi nyata dan Perjuangan dalam mewujudkan Visi Pendidikan Indonesia baru dimulai saat ini” ungkapnya.
Selama kegiatan berlangsung seluruh panitia, instruktur, dan peserta selalu mematuhi protokol kesehatan yakni memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.
Tinggalkan Komentar